Selasa, 22 Desember 2009

TATA CARA MELAKUKAN KEGIATAN PERCOBAAN DENGAN KIT IPA SD




Diposting oleh Syam
Disadur dari Dra. Etty Sisdiana

Kegiatan percobaan dengan KIT IPA SD adakalanya kurang berhasil meskipun setiap percobaan memiliki pedoman cara melakukan kegiatan. untuk menghindari hal tersebut, berikut ini beberapa atura yang perlu diperhatikan. Aturan tersebut yakni:
1. Bacalah pedoman percobaan tahap demi tahap. Pembacaan ini jangan hanya pada bagian langkah percobaan, melainkan semua bagian yang terdapat pada pedoman tersebut.
2. Pastikan komponen alat untuk percobaan dalam keadaan lengkap dan berfungsi. Bila komponen alat tidak lengkap atau tidak berfungsi, upayakan menyediakan komponen penggantinya (padanannya).
3. Alat-alat khususnya yang terbuat dari kaca harus dalam keadaan bersih. Hal ini dianggap perlu untuk mencegah terjadinya perubahan warna yang tidak semestinya pada cairan-cairan (larutan) yang akan diperiksa untuk uji protein (percobaan IPA-Biologi) atau kesalahan percobaan air merambat melalui celah kecil (percobaan IPA-Fisika).
4. Jangan meletakkan makanan atau minuman di meja tempat kegiatan praktik berlangsung. Hal ini untuk mencegah makanan tersebut secara tidak sengaja terkena bahan-bahan beracun, misalnya larutan-larutan untuk kegiatan IPA Biologi atau "karat" pada komponen-komponen alat.
5. Jangan makan atau minum di sekitar tempat kerja praktik berlangsung dan jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum makan atau minum (setelah melakukan kegiatan praktikum).
6. Jangan mencicipi cairan apapun (meskipun itu larutan gula) bila kegiatan praktik menggunakan KIT IPA.
7. Jangan biarkan api spirtus tetap menyala dan gelas kimia berisi air mendidih/panas tetap berada di atas jembatan pembakar apabila percobaan selesai. Hal ini di samping untuk berhemat spirtusnya, juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan (gelas kimia tersebut tersenggol dan air panasnya tumpah atau seandainya lampu spirtusnya terguling dapat terjadi kebakaran).
8. Jangan meletakkan lampu spirtus dekat dengan kertas-kertas (misalnya pedoman percobaan-percobaan dan catatan-catatan) atau beralaskan kertas koran.
9. Jangan mematikan lampu siprtus dengan cara meniup. Lakukanlah pemadaman lampu spirtus tersebut dengan cara menutupnya dengan penutup lampu spirtus.
10. Untuk memberikan hasil yang sempurna. Jangan segan-segan untuk melakukan pengamatan tersebut dengan "jongkok" atau "berdiri".

Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.

IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.

Mata pelajaran ini pula di gunakan dalam UN dan UASBN

olimpiade matematika dan IPA SD tingkat Nasional

Olimpiade Matematika dan IPA SD/MI Tingkat Nasional
(11/06/2007) | sumber: http://ditptksd.go.id

Secara umum pelaksanaan Olimpiade Matematika dan IPA SD/MI tahun 2004 bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Matematika dan IPA di SD/MI secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas dan motivasi meraih prestasi terbaok melalui kompetisi yang sehat serta menjunjung nilai-nilai sportivitas.
Materi yang dilombakan bersumber pada kurikulum SD/MI yang berlaku untuk mata pelajaran Matematika dan IPA, buku pelajaran, buku penunjang dan bahan lain yang relevan. Materi Olimpiade juga mencakup kemampuan menyelesaikan soal-soal exksperimen (Untuk IPA) atau eksplorasi (untuk Matematika), penalaran, kreativitas serta pemahaman konsep melalui alat peraga.